Sabtu, 13 November 2010

Vishicholithiasis

Vishicholithiasis
A. Pengertian
Vishicholithiasis adalah batu yang menghalangi aliran kemih akibat penutupupan leherkandung kemih, maka aliran yang tadinya lancar tiba-tiba berhenti dan menetes disertai rasa nyeri. Batu saluran kemih digolongkan menurut tempatnya menjadi batu ginjal dan batu kandung kemih. Batu ginjal merupakan keadaan tidak normal di dalam ginjal, dan mengandung komponen Kristal serta matriks organic. Lokasi batu ginjal dijumpai khas di kaliks atau pelvis dan bila keluar akan dapat terhenti di ureter atau di kandung kemih. Jadi berdasarkan asal dari batu di kandung kemih itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu batu yang berasal dari vesika urinia atau disebut dengan batu primer dan batu yang berasal dari ginjal atau disebut dengan batu sekunder.
B. Etiologi
1. Obstruksi kelenjar prostst yang membesar
2. Striktur uretra (penyempitan lumen dari uretra)
3. Neurogenik bladed (lumpuhnya kandung kemih karena lesi pada neuron yang menginnervasi bladder)
4. Benda asing masuk kateter
5. Divertikula (urin tertampung pada suatu kantong di dinding vesikula urianaria)
6. Shistomiasis terutama oleh shistoma haemoglobin atau lesi yang mengarah kepada keganasan.
Hal –hal diatas akan menimbulkan retensi urin, infeksi maupun radang, stasis. Lihtiasis dan sistisis. Ada peristiwa yang saling berhubungan. Karena statis bakteri menjadi berkembang. Ketika sistisis terjadi, urin memberi swasana yang tepat untuk terbentuknya batu MgNH4PO4


C. Factor resiko penyebab batu
Lebih dari 85% batu pada laki-laki dan 70% pada perempuan mengandung kalsium terutama kasium oksalat. Predisposisi kejadian batu khususnya batu kalsium oksalat dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Hiperkasiuria
Merupakan suatu kenaikan kalsium.
• Hiperkalsiuria absortif ditandai oleh kenaikan absorbs kalsium dari lumen usus
• Hiperkalsiuria Puasa ditandai adanya kelebihan kalsium, diduga berasal dari tulang.
• Hiperkalsiuria Ginjal yang diakibatkan kelainan reabsobsi kalsium di tubulus ginjal
• Hipositraturia
Merupakan suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan Kristal dalam air kemih yaitu sitrat.
• Hiperikosuria
Merupakan suatu peningkatan asam urat air kemih yang dapat memacu pembentuka batu kalsium, minimal sebagian oleh Kristal asam uat dengan membentuk nidus untuk prespitasi kalsium oksalat atau prespitasikalsium pospat. Pada kebanyakan pasien dengan diet purin yag tinggi.
• Penurunan jumlah air kemih
Keadaan ini apat disebabkan masukkya cairan sedikit. Selanjutnya akan menimbulkan pembentukan batu dengan peningkatan reaktan dan pengurangan aliran kemih.
• Jenis cairan yang diminum
Sedikit beban asam dapat meningkatkan ekskresi kalsium dan ekskresi asm urat dalam air kemih serta mengurangi sitrat air kemih. Jus apel dan anggur dihubungkan dengan peningkatan resiko pembentukan urin.
• Hiperoksaluria
Merupakan kenaikan ekskresi oksalat diatas normal(45 mg/hari atau 0,5 mmol/hari). Peningkatan ini dapat menyebabkan perubahan cukup besar dan memacu prepitasi kalsium oksalat dengan derajat yang lebih besar dibandingkan kenaikan ekskresi kalsium.
• Ginjal spingosa medulla
Pembentukan batu kalsium meningkat pada kelainan ginjal spingosa medulla, terutama pasien dengan predisposisi factor metabolic hiperkalsiuria atau hiperurikosuria.
• Batu kalsium oksalat dan asidosis tubulus ginjal tipe 1
Keadaan ini dibeberapa kasus disebabkan ketidakmampuan menurunkan nilai ph air kemih sampai normal.
- Factor diet
- Suplementasi vitamin dapat meningkatkan absorbs kalsium dan ekskresi kalsium
- Masukan kalsium tinggi dianggap tidak penting karena diabsorbsi hanya sekitar 6% dari kelebihan kalsium yangbebas dari oksalat intestinal.
Factor diet dapat disebabkan oleh
a. Masukan natrium klorida yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi kalsium
b. Masukan protein tinggi umumnya dihubungkan dengn peningkatan insiden penyakit batu. Hal ini disebabkan peningkatan kalsium dan asam urat, fospat dan penurunan ekskresi sitrat.
c. Masukan kalsium. Untuk setiap peningkatan masukan kalsium 100mg. pada subjek normal dapat dilaporkan sekitar 8% diabsorbsi dan kemudiaan di ekskresi dan pada pasien hiperkalsiuria sebesar 20%.
d. Masukan kalium. Diet tinggi kalium mengurangi resiko pembentukan batu dengan menurunkan ekskresi kalsium dan meningkatkan ekskresi sitrat dalam air kemih.
e. sukrosa meningkatkan ekskresi kalsium tetapi mekanismenya belum diketahui.
f. Vitamin. Vitamin C asam askorbat dalam dosisi besar merupakan resiko pembentukan batu.
g. Asam lemak. Berdasarkan penelitian pemberian suplemen kapsul minyak ikan dapat menurunkan ekskresikalsium.
h. Peningkatan asukan air mengurangi resiko pembentukan batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar